Senin, 14 November 2011

ternak

www.sentralternak.com, Berbicara masalah kandang untuk ayam kampung mungkin masalah yang masih asing bagi kita, maklum system pemeliharaan ayam kampung selama ini masih bersifat umbaran (ekstensif). Yaitu ayam kampung dibiarkan tidur di mana saja yang penting masih terlihat pulang ke rumah. Padahal kalau kita sedikit meluangkan waktu untuk memperhatikan masalah kandang ayam kampung maka tidak mustahil banyak sisi manfaat yang akan kita dapatkan. Karena mau diakui atau tidak kandang memegang peranan penting sebagai penyebab timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit.Pada peternakan-peternakan dengan model semi intensif atau intensif, kandang ayam kampung sudah mendapat perhatian khusus. Mereka sudah pelajari dan sadar akan pentingnya fungsi kandang untuk ternak mereka seperti halnya arti pentingnya rumah untuk tempat tinggal kita. Apakah kita akan bisa merasa nyaman, enjoy, dan menghasilkan karya terbaik kita di rumah yang kumuh, berdebu, berbau, tidak aman atau bahkan di rumah yang tanpa atap? Ternak kita pun sama, mereka akan demikian dan sebaliknya mereka akan mampu menampilkan produksi terbaiknya kalau kandang yang mereka tempati bersih, nyaman, bersih, udaranya segar, aman dan terlindung dari semua hal yang bisa membahayakan bagi ternak itu sendiri.Di antara syarat kandang yang baik untuk pemeliharaan ayam kampung antara lain :
  1. Terpisah dengan daerah permukiman penduduk minimal 10 meter
  2. Lantai kandang diusahakan lebih tinggi dari tanah sekelilingnya agar kandang selalu kering dan bersih
  3. Kandang tidak lembab dan bocor, sehingga perlu mengganti atau menambah litter secara periodik
  4. Sinar matahari diusahakan bisa masuk, untuk itu diupayakan kandang dibangun membujur dari arah Barat-Timur
  5. Bahan kandang yang digunakan cukup melimpah ketersediannya dan harganya pun murah
  6. Sirkulasi udara cukup baik, lancar dan segar sehingga mampu mengusir bau tidak sedap amoniak atau lainnya
  7. Kandang dibangun mengacu kepada standar kepadatan kandang yang ideal
  8. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara periodik
Kandang untuk pemelihraan ayam kampung dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, ada kandang untuk umur 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari, 61-90 hari dan kandang untuk isolasi. Berikut kami uraikan sedikit tentang kandang ayam kampung sesuai tingkat umur pemeliharaan :
Kandang untuk umur 1-20 hari
kandang-bok.jpegKita mungkin lebih sering menyebutnya dengan istilah kandang bok, karena bentuknya kotak, semua sisi tertutup rapat kecuali bagian atas. Bagian atas dibiarkan terbuka atau bisa juga ditutup dengan bilah-bilah bambu dengan jarak 2 cm. Sedangkan bagian bawah terbuat dari kerangka dari bilah bambu lalu dialasi dengan kardus atau kertas semen. Ukuran bok yang dibuat sangat fleksibel yang penting mengacu pada efisiensi bahan dan kepadatan kandang. Bok kalau memungkinkan bisa dilengkapi dengan kaki setinggi 20-25 cm. Kepadatan kandang yang dianjurkan untuk kisaran umur ini adalah 1m2 untuk 40-45 ekor dan bisa dikurangi 5 ekornya tiap minggunya. Pemeliharaan DOC di kandang bok mutlak memerlukan lampu penghangat atau yang biasa disebut pemanas (brooder). Suhu dalam kandang bok diusahakan antara 30-32ÂșC atau dengan melihat penyebaran anak ayam dalam kandang bok. Kalau anak ayam menyebar merata berarti suhu sudah pas (ideal), kalau menggerombol di bawah lampu pemanas berarti kedinginan dan kalau menjauhi sumber panas berarti suhu kepanasan. Dan alangkah baiknya kalau kita merancang model kandang bok yang mudah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain (portable).
Kandang untuk umur 21-60 hari
kandang-20-60hari.jpegPara peternak di Jawa Timur (Malang, Mojokerto, Kediri, Jombang, Blitar, Tulungagung, Surabaya) biasanya menerapkan pemeliharaan untuk ayam kampung untuk tujuan pedaging hanya sampai umur 60 hari sehingga kandang ini adalah kandang terakhir untuk pemeliharaannya sebelum ayam di panen. Ada dua model kandang yang digunakan oleh peternak pada fase ini yaitu peternak yang masih menggunakan bok seperti pemeliharaan sebelumnya dan peternak yang memilih menggunakan kandang bentuk postal (litter). Kandang postal adalah kandang dengan alas tanah yang dicampuri sekam padi, kapur dan pasir. Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 30-35 ekor dan berkurang 5 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 60 hari per m2 hanya cukup 7-10 ekor saja.
Kandang untuk umur 61-90 hari
kandang-60-90hari.jpegUntuk pemasaran ayam kampung pedaging di daerah-daerah tertentu seperti Batam, Balikpapan dan Jakarta, berat yang diinginkan biasanya sekitar 9 ons - 1,2 kg. Sehingga tidak ada pilihan bagi peternak yaitu dengan menambah jumlah hari pemeliharaan sekitar satu bulan lagi. Model kandang yang banyak dipakai untuk pemeliharaan fase ini adalah postal dan slot (kandang panggung). Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 7-10 ekor dan berkurang 0,5-1 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 90 hari per m2 hanya cukup 5-7 ekor saja. Kalau kita akan menggunakan kandang yang model slot, alangkah baiknya kalau di bawah kandang di bangun kolam ikan untuk lebih efisiensi tempat.
Kandang Isolasi
Kandang ini berfungsi sebagai kandang karantina (isolasi) terhadap ayam-ayam yang menunjukkan gejala sakit, luka karena saling patuk, atau mungkin ayam yang sudah terserang penyaikt tertentu. Penempatan ayam pada kandang isolasi ini harus memperhatikan faktor penyebab ayam. Jangan menempatkan ayam yang luka karena saling patuk dengan ayam yang terkena penyakit kolera atau lainnya. Dengan adanya kandang isolasi ini diharapkan keadaan ayam akan pulih dan semakin membaik kondisinya seperti sedia kala. Yang penting dalam pembuatan kandang ini adalah penempatan kandang. Kandang isolasi sebaiknya ditempatkan terpisah dan jauh dari kandang ayam sehat.
Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

Ternak Ayam


Awal
Aktiviti penternakan ayam kampong telah ujud zaman berzaman sejak datuk nenek kita dahulu. Generasi pertama ayam atau nama saintifiknya Gallus domesticus adalah dari keturunan ayam hutan merah (Gallus gallus) . Dengan kemasukan pedagang-pedagang dari Negeri China lahirlah generasi kedua ayam kampong iaitu kacukan diantara ayam kampong generasi pertama dengan ayam kampong Canton dari Negeri China. Generasi ketiga ayam kampong adalah terhasil dari kacukan beberapa baka asli dari luar negeri yang dibawa oleh penjajah Eropah dengan generasi kedua ayam kampong. Dengan ketiadaan sistem kacukan yang dirancang dan terkawal maka terhasillah berbagai-bagai ayam kampong yang dapat kita lihat hari ini . Adalah sukar untuk menghuraikan jenis-jenis ayam kampong dari sifat-sifat fizikalnya. Perbezaan ketara adalah dari saiz badan juga menjadikan ayam kampong mempunyai ciri-ciri keunikannya tersendiri. Maka lahirlah berbagai gelaran ayam kampong seperti Ayam Botak, Ayam Bulu Balik, Ayam Selasih, Ayam Janggut, Ayam Laga atau Sabung, Ayam Togel, ayam Katik atau Ayam Jepun dan bermacam-macam lagi gelaran mengikut tempat dan loghat.

TUJUAN MEMELIHARA AYAM KAMPONG
Adalah untuk menggalakkan penternak kecil memelihara ayam kampong. melalui aktiviti ini negara dapat mengimport bahan-bahan makanan ayam disamping meningkatkan pengeluaran bahan-bahan makanan ayam tempatan. Disamping itu;


  • Telur dan daging untuk makanan keluarga
  • Telur boleh ditetaskan untuk pembiakan
  • Andai berlebihan boleh dijual untuk menambah pendapatan.

  • KEISTIMEWAAN AYAM KAMPONG


  • Boleh dibiakkan sepanjang tahun
  • Boleh dipelihara secara bebas pada waktu siang
  • Sisa makanan rumah boleh diberikan tanpa had
  • Ibu dapat menetaskan telur dengan sendirinya.
  • Ibu boleh mengawal anak-anaknya dari cuaca sejuk dan gangguan musuh.

  • SISTEM PERUMAHAN


  • Reban diperlukan untuk melindungi daripada cuaca buruk dan gangguan musuh. Boleh dibuat menggunakan ” Sistem Lantai Atas ” atau ” Sistem Lantai Bawah .
  • 1 ekor ayam memerlukan 1 kaki persegi. Jika 20 ekor ayam, keluasan lantai ialah 20 ekor kaki persegi. reban seluas 4 kaki x 5 kaki memadai.
  • kayu hutan, kayu sayung, buluh , dawai mata punai atau pukat
  • gunakan peralatan makan/minum yang murah.

  • PEMAKANAN AYAM
    Terdapat dua (2) jenis makanan iaitu:-


  • Makanan komersil/dagangan
  • Makanan Ayam Permulaan (Layer Starter Mash)
  • Makanan Ayam Membesar (Layer Grower Mash/Pellet)
  • Makanan Ayam Penghabisan (Layer Finisher Mash/Pellet)
  • Makanan Campuran atau Sisa Makanan
  • Lebihan nasi, hampas kelapa, isi kelapa
  • Dedak, beras hancur, padi, ubi kayu/keledek
  • Ikan baja dan lain-lain

  • PENGURUSAN
    Pengurusan anak (1 hari – 4 minggu)


  • Pastikan anak ayam mendapatkan suntikan pencegahan penyakit
  • Beri makanan bermutu dan minuman secukupnya
  • Pastikan ada lampu untuk memberi kepanasan sehingga umur 2 minggu

  • Peringkat membesar hingga bertelur (4 minggu – 22 minggu)


  • Pastikan anak ayam mendapat suntikan pencegahan penyakit
  • Boleh dilepaskan pada siang hari
  • Makanan campuran atau lebihan sisa makan boleh diberi
  • Sediakan sarang bertelur
  • Elakkan mengganggu ibu yang sedang mengeram

  • PEMBIAKAN


  • Melibatkan perkahwinan secara tabie/asli
  • 1 ekor ayam jantan untuk 10 ekor ayam betina
  • Dipelihara di dalam reban dengan penyediaan sarang bertelur
  • Tempat yang sunyi,kering dan bebas dari gangguan
  • Kebiasaan boleh mengeram sehingga 15 biji telur dalam jangkamasa 21 hari.

  • KAWALAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
    Penyakit ayam boleh disebabkan oleh:-


  • Warisan
  • Pemakanan
  • Pengurusan
  • Persekitaran
  • Jangkitan

  • Langkah-langkah Pencegahan Penyakit


  • Reban sentiasa bersih
  • Anak ayam bebas dari penyakit
  • Jauh dari ternakan dan haiwan lain
  • Pelawat perlu dikawal
  • Pencegahan adalah lebih baik dari rawatan
  • Semua ayam perlu diberi suntikan pencegahan penyakit
  • Ayam yang mati hendaklah ditanam atau dibakar untuk mengelakkan jangkitan kepada yang sihat.

  • Program Pencegahan penyakit


  • Umur 1 hari – Sampar Ayam “F” (Biasanya telah dibuat ditempat penetasan)
  • Umur 3 – 4 minggu – Cacar Puru ayam dan Sampar “F”
  • Umur 6 – 8 minggu – Sampar ” S “


  • Tanda-tanda Am Ayam Berpenyakit


  • Kurang nafsu makan
  • Monyok dan tidak aktif
  • Pucat, bersin, keluar hingus dari hidung
  • Muka bengkak
  • Berak cair atau berdarah
  • Gangguan saraf seperti sayap lemah, kaki lemah, kepala berputar dan sebagainya.

  • JENIS-JENIS PENYAKIT AYAM


  • Sampar ayam (ND)
  • Penyakit Gumboro (IBD)
  • Puru
  • Salmonellosis
  • Pasteurellosis
  • Lain-lain

  • Sekiranya ayam-ayam anda menunjukkan tanda-tanda penyakit, sila dapatkan nasihat daripada pegawai di Jabatan Perkhidmatan Haiwan yang berdekatan.